Sabtu, 20 April 2024

Analisis Platform Komunikasi Digital dan Monetisasi, YouTube

 

Latar Belakang

Dalam era digital ini, platform komunikasi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai media komunikasi tetapi juga sebagai alat untuk berbagi pengetahuan, informasi, dan kesempatan bisnis. Sejumlah platform menawarkan fitur monetisasi yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan penghasilan dan konten yang mereka buat atau kegiatan yang mereka lakukan di platform tersebut. Ini menciptakan peluang baru bagi individu dan bisnis untuk mengoptimalkan keberadaan online mereka.

1.     Proses Penggunaan Platform

YouTube adalah sebuah situs web berbagi video asal Amerika Serikat yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs web ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna/kreator, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu, konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan juga ada dalam situs ini. (Wikipedia, 2024)

Untuk memulai proses penggunaan YouTube, pengguna android diharuskan untuk memiliki satu email aktif yang terdata di dalam aplikasi Google. Apabila pengguna belum memiliki satu email pun, pengguna bisa mengikuti langkah-langkah pembuatan akun YouTube berikut:

1.     Buka aplikasi Youtube pada android anda.

2.     Ketuk foto profil di pojok kanan atas pada laman YouTube.

3.     Ketuk Login. Tindakan ini akan memindahkan pengguna android ke laman Google untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu Sign In.

4.     Ketuk Buat Akun. Dalam proses ini, pengguna akan dipindahkan ke laman berikutnya untuk mengisi data diri pada akun Google.

5.     Setelah mendaftar, lakukan login kembali atau masukkan password yang telah dibuat sebelumnya.

6.     Kini pengguna sudah bisa menggunakan akun YouTubenya.

Setelah memiliki akun, pengguna bisa mengajukan pembuatan kanal (channel) YouTube dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.     Login ke YouTube di komputer atau situs seluler.

2.     Klik foto profil Anda.

3.     Buat channel. Anda akan diminta untuk membuat channel.

4.     Periksa detailnya (dengan nama dan foto Akun Google Anda), lalu konfirmasikan untuk membuat channel.

Hal demikian juga dapat dilakukan melalui situs dan aplikasi mobile pada IOS.

Tata cara yang perlu dilakukan dalam proses pembuatan akun dan channel YouTube cukup mudah sebab YouTube umumnya mudah diakses.

Tidak hanya itu, platform ini tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. YouTube juga menawarkan berbagai fitur yang memudahkan pengguna untuk menemukan dan menonton video, seperti pencarian, kategori, dan rekomendasi.

YouTube dirancang dengan intuitif dan mudah digunakan untuk kenyamanan interface pengguna. Yang mana platform ini menghadirkan fitur pemilihan tema hitam atau putih, warna yang cerah dan resolusi tinggi, kemudahan dalam pemutaran video, pembatasan usia, dan lain sebagainya.

Secara keseluruhan, YouTube dapat disebut sebagai aplikasi yang ramah pengguna bagi segala usia dan tingkat keahlian teknologi. Platform ini bahkan memisahkan platform-platform lainnya yang berfokus pada satu kegiatan saja, yakni YouTube Music, YouTube Kids, dan YouTube Studio.

1.     YouTube Music

YouTube Music adalah layanan aplikasi streaming musik. Tempat pendengar dapat menonton video musik baru, terus terhubung dengan artis favorit, serta menemukan musik dan podcast baru untuk dinikmati di semua perangkat. (Google, 2024)

2.     YouTube Kids

Aplikasi yang dibuat khusus untuk anak-anak. YouTube Kids dibuat untuk menyediakan lingkungan yang lebih terkontrol bagi anak-anak, sehingga lebih mudah dan menyenangkan bagi mereka untuk menjelajah sendiri, dan lebih mudah bagi orang tua serta pengasuh untuk memandu perjalanan mereka ketika menemukan minat baru yang menarik di sepanjang prosesnya. (YouTube Kids, 2024)

3.     YouTube Studio

YouTube Studio adalah tempat bagi para kreator. Anda dapat mengelola kehadiran, mengembangkan channel, berinteraksi dengan audiens, dan menghasilkan uang dari satu tempat. (Google, 2024)

Semua fitur pada platform tersebut telah disesuaikan dengan kecocokan pada interface pemakaian pengguna. Beragam macam konten dapat dipilah dan dipilih hanya dengan sekali klik, sehingga mempermudah proses hiburan dan pekerjaan seseorang dalam mengelola aplikasi komunikasi digital ini.

2.     Fitur Monetisasi

Monetisasi atau penguangan adalah proses mengubah apapun menjadi alat pembayaran yang sah. Monetisasi YouTube melalui Google Ads pada tahun 2010 sampai sekarang ini menjadi satu-satunya sumber pendapatan yang didapat oleh kreatornya. Namun seiring berkembangnya zaman, banyak kerja sama yang dilakukan YouTube dalam menggaet keuntungannya dan memberikan gajinya kepada kreator-kreatornya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1.     Iklan Feed Shorts

Dengan menyetujui Modul Monetisasi Shorts, channel Anda dapat berbagi pendapatan dari iklan yang dilihat di antara video dalam Feed Shorts.

2.     Modul Produk Commerce

Dengan Modul Produk Commerce (dan Adendum Produk Commerce yang tersedia sebelumnya), kreator dapat memperoleh pendapatan dari fitur fan funding sekaligus terhubung dengan penggemar. Fitur ini paling sering digunakan oleh kreator live streaming yang memiliki penggemar tetap sehingga mampu mendapatakan penghasilan dari berlangganan dalam komunitas.

3.     Mengaktifkan Iklan Halaman Tonton dan Iklan Feed Shorts

Untuk mengaktifkan fitur ini, diperlukan pencapaian target sekitar 500 pelanggan dan 3000 jam tayang. Dalam YouTube Shorts, kreator harus memiliki setidaknya 500 pelanggan dengan 4000 jam tonton serta setidaknya selalu mengupload 3 video pendek dalam 90 hari terakhir.

Kreator juga perlu memerhatikan kebijakan privasi yang dapat melanggar kontak periklanan. Seperti kata-kata tidak sopan, kekerasan, konten khusus dewasa, konten mengejutkan, tindakan berbahaya, konten yang mengandung kebencian & penghinaan, konten terkait narkoba, konten terkait senjata api, isu kontroversial, peristiwa sensitive, dan lain sebagainya.

Apabila pantangan yang disebutkan di atas diketahui oleh standar pemeriksaan YouTube, maka video yang akan dimonetisasikan tidak akan mendapatkan pengaktifan iklan halamanan tonton.

Pemeriksaan yang ketat ini tidak memandang bulu. Baik benda di dalam video hanya untuk kepentingan properti, parodi, musik video, atau sebagainya, selama standar YouTube menolak pengaktifan monetisasi maka video tidak akan mendapatkan fitur ini.

4.     Mengaktifkan Langganan Channel

Dengan langganan channel, penonton dapat bergabung ke channel Anda melalui pembayaran bulanan dan mendapatkan akses ke keuntungan khusus pelanggan yang Anda tawarkan, seperti badge, emoji, dan item lain.

Dengan persyaratan yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

a.      Channel sudah tergabung dalam Program Partner YouTube.

b.     Kreator berusia minimal 18 tahun.

c.      Tinggal di negara/wilayah tempat masing-masing fitur fan funding tersedia

d.     Negara tempat langganan channel tersedia

e.      Negara tempat Super Chat & Super Stickers tersedia

f.      Negara tempat Super Thanks tersedia

5.     Mengaktifkan Pendapatan YouTube Premium

Jika pelanggan YouTube Premium menonton konten kreator, maka kreator tersebut otomatis akan mendapatkan bagian dari biaya yang mereka bayar untuk YouTube Premium.

6.     Menggunakan aplikasi orang ketiga

Dalam kegiatan berdonasi kepada seorang live streamer, biasanya para kreator menggunakan aplikasi atau situs orang ketiga untuk melakukan transaksi sebab aplikasi orang ketiga ini biasanya menawarkan fitur transaksi yang unik dan efisien.

3.     Studi Kasus

Salah satu contoh nyata yang berhasil memanfaatkan kreatifitasnya dalam menjadi seorang kreator adalah MiawAug. Tercatat YouTuber game ini memiliki 21,8 juta subscriber pada bulan Mei 2024. Ada sekitar 4 ribu video yang di-upload dengan total view 6 miliar. Pemilik channel yang dikenal dengan nama asli Regi ini diketahui memiliki estimasi pendapatan senilai US$ 16.400-262.500 atau sekitar Rp 246 juta-3,9 miliar perbulan. (Redaksi, CNBC Indonesia, 2023)

Regi telah memulai channel YouTube pertamanya pada tahun 2011. Namun kala itu, dia tidak menggunakan nama MiawAug sebagai channelnya. Hingga ia mulai memfokuskan diri untuk membuat video konten gaming, lahirlah channel MiawAug pada tahun 2014. Dengan konsistensi sebagai strategi marketingnya dalam membuat video, membuatnya dikenal oleh kalangan banyak terutama anak kecil.

MiawAug mulai terkenal ketika ia mulai mengubah bahasanya dari bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia. Lalu, setiap konten yang ia sajikan merupakan game-game yang populer pada masanya. Ini menjadikan salah satu strategi marketing yang membuat channelnya tetap ramai hingga saat ini.

Saat ini, MiawAug dikenal sebagai YouTuber Gaming Indonesia paling ramah sebab ia tidak pernah berkata kasar sedikit pun. Kontennya yang ramah anak juga menjadi salah satu strategi marketing yang digunakannya. Regi belajar dari kritik yang diberikan oleh penontonnya ketika ia berkata kasar dan menjadikan channelnya seperti saat ini.

Regi benar-benar memanfaatkan fitur YouTube dengan baik. Dia kerap kali membaca dan mendengar kritik saran yang ada di kolom komentar. Mengikuti pasang surut arus tren. Hingga memanfaatkan fitur YouTube Short untuk memperluas engagement videonya.

Beberapa fitur YouTube yang sering kali digunakan oleh MiawAug dalam bersosialisasi dengan pelanggannya adalah:

a.     Live Streaming

b.     Unggahan Reguler

c.      Komunitas

 

d.     YouTube Shorts

Khusus untuk YouTube Shorts, MiawAug menggunakan akun lainnya yakni Meot untuk mengunggah video shortsnya.

4.     Dampak Sosial dan Etika

Monetisasi telah mendorong para konten kreator dalam membuat konten berkualitas tinggi, mengembangkan ide-ide inovatif, serta membangun semangat memiliki intensif finansial yang tinggi.

Dampak sosialnya, beberapa pekerja ataupun pengusaha yang ingin fokus dalam mempromosikan produknya jadi lebih mudah dalam menggaet kliennya sendiri. Pembangunan relasi yang terdampak melalui hasil monetisasi ini meningkatkan tingkat finansial dan status sosial sang kreator.

Monetisasi telah membantu kreator dalam membangun konsep dirinya sendiri. Kebebasan berekspresi, menjadi lebih mandiri, dan kurang bergantung pada sumber pendanaan tradisional dapat memberikan mereka lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi topik dan gaya konten yang mereka inginkan.

Meski saat ini monetisasi YouTube terbilang mudah dan praktis, dalam beberapa konten yang disajikan MiawAug, ia sesekali mengeluh mengenai bagaimana beberapa kontennya terkena dolar kuning ketika menampakkan video atau lagu yang memiliki copyright atau dikenai sanksi pelanggaran kebijakan padahal tidak ada unsur negatif di dalam kontennya sehingga monetisasi ditangguhkan.

Hal ini tentunya sudah masuk ke dalam masalah etis sebab YouTube kerap kali terlalu sensitive terhadap konten yang tidak memiliki isi konten buruk tetapi masih “buta” terhadap konten-konten berbau pornografi.

Jika hal ini terjadi, belum pernah ditemukan YouTube memberikan kebebasan kepada suatu kreator apabila memberikan surat tinjauan ulang. Melainkan seorang kreator harus memperbaiki video tersebut dengan menghapus, memberikan sensor, dan lain sebagainya kemudian mengupload ulang video tersebut sehingga monetisasi tetap berjalan.

Minggu, 31 Maret 2024

Pengenalan Aplikasi Digital: Instagram

Pengenalan Aplikasi Digital: Instagram

Pada tanggal 1 April 2024, mas Dian Nurdiansyah, M. I. Kom., meminta mahasiswa Universitas Pancasila Fakultas Ilmu Komunikasi untuk memaparkan materi Pengenalan Konsep Aplikasi Digital: Instagram di kelas D. Pemaparan materi ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran, mempercepat penerimaan guna menguasai penggunaan aplikasi tersebut, mengoptimalkan penggunaan, mendorong inovasi, serta mencegah kesahalan masyarakat umum khususnya mahasiswa generasi Z agar tetap bijak dalam penggunaan aplikasi sosial media Instagram,

Dalam karya tulis ini, saya akan merangkum isi dari materi yang dipaparkan oleh kelompok 1.

Pada pemaparan pertamanya, mereka menjelaskan Pengertian dari Instagram. Nama Instagram berasal dari kata “instant” dan “telegram” yang mencerminkan konsep berbagi momen secara cepat dan mudah. Instagram adalah platform media sosial berbasis berbagi foto dan video.

Pengguna bisa mengambil foto, merekam video, mengeditnya dengan filter digital, dan kemudian membagikannya ke pengikut mereka di Instagram.

Diikuti Sejarah dan Latar Belakang Instagram, kelompok 1 memaparkan materi awal mula Instagram didirikan pada tahun 2010 oleh Mike Krieger dan Kevin Systrom. Melihat peluang untuk membuat platform yang lebih fokus pada berbagi foto dan video, kedua programmer tersebut akhirnya mendirikan aplikasi Instagram.

Peluncuran dan pertumbuhan Instagram pada 6 Oktober 2010 langsung mendapatkan popularitas. Aplikasi ini langsung mencapai 1 juta pengguna hanya dalam kurun waktu 2 bulan. Lalu perkembangannya terus bertambah hingga saat ini tercatat memiliki 2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Di tengah kesuksesan tersebut, Facebook mulai mengakuisisi Instagram pada April 2012 senilai 1 miliar USD. Akuisisi ini merupakan salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah teknologi. Berkat pengakuisisian itu, Instagram mulai memunculkan inovasi baru dan tumbuh berkembang pesat.

Kehadiran Instagram berdampak besar pada budaya dan masyarakat. Platform aplikasi ini menjadi sumber penghasilan utama untuk influencer, pengusaha, dan brand-brand ternama dalam memikat konsumennya. Dengan demikian, Instagram telah mengubah cara orang berkomunikasi, berbagi informasi, dan berbelanja.

Dalam pemaparan kelompok ini menjelaskan bahwa Instagram selalu mengencangkan fitur-fiturnya sehingga pengguna aktif yang tetap berada di platform itu. Instagram disebut juga sebagai pelopor dari segala tren, termasuk fiturnya itu sendiri.

Beberapa fitur Instagram yang dipaparkan adalah:

1. Postingan
Fitur untuk memuat konten visual seperti foto atau video yang dibagikan dengan pengikut pengguna atau publik secara umum. Setiap kali pengguna mengunggah foto atau video ke akun Instagram mereka, itu dianggap sebagai satu posting.

2. InstaStories
Salah satu fitur Instagram yang memungkinkan pengguna mengunggah cerita atau foto dengan durasi singkat. Story IG akan hilang setelah 24 jam penayangan.

3. IGTV
Fitur yang memuat unggahan video berdurasi lebih panjang dibandingkan dengan unggahan kiriman di Instagram.

4. REELS
Fitur untuk memuat video pendek dengan orientasi vertikal berdurasi maksimal hingga 90 detik, yang dapat diedit seperti menambah filter, efek, teks, atau suara, sebelum di-upload di Instagram. 

5. IG LIVE
Fitur yang memungkinkan pengguna untuk berbagi momen secara real-time dengan audiens.

6. Direct Messages & IG Notes
DM merupakan fitur untuk berkirim pesan dalam aplikasi yang memungkinkan Anda saling mengirim teks, foto, postingan, dan Cerita secara pribadi dengan satu atau beberapa orang. Fitur dalam kolom Direct Message yang paling terbaru saat ini berupa notes yang memiliki batasan 60 karakter kata.

7. FLIPSIDE
Flipside Instagram adalah fitur baru yang disebut mirip dengan konsep akun kedua (second account) di media sosial. Fitur Flipside ditandai dengan simbul kunci yang terletak di pojok kanan bawah halaman profil.

Untuk memudahkan penonton dan pembaca dalam menggunakan aplikasi Instagram, kelompok 1 memberitahu cara pembuatan akun sebagai berikut:

Persiapkan beberapa perangkat berikut untuk melanjutkan proses pembuatan akun:
1. Nomor handphone aktif atau alamat email aktif
2. Koneksi Internet yang stabil
3. Perangkat SmartPhone (Android/IOS)

Setelah menyiapkan perangkat, lakukan panduan langkah-langkah berikut:
1. Unduh dan instal aplikasi Instagram
2. Buka aplikasi Instagram dan pilih "Daftar"
3. Pilih metode pendaftaran: Nomor Telepon. Alamat Email
4. Buat kata sandi
5. Masukkan nama pengguna
6. Isi profil Anda
7. Verifikasi akun
8. Temukan Teman
9. Mulai Posting

Setelah mengetahui langkah-langkah pembuatan akun Instagram Pribadi, terdapat juga langkah-langkah dalam menggunakan Instagram Bisnis:
1. Buat atau masuk ke akun Instagram Anda: Untuk menyiapkan akun bisnis Instagram , Anda harus sudah memiliki akun Instagram pribadi atau membuatnya.
2. Ketuk Menu: Setelah Anda masuk, buka profil Anda dan ketuk ikon Menu di sudut kanan atas.
3. Buka Pengaturan: Dari Menu, pilih “Pengaturan.”
4. Beralih ke Akun Profesional : Selanjutnya, ketuk “Akun” dan kemudian “Beralih ke Akun Profesional.”
5. Pilih Kategori Bisnis : Pilih kategori yang paling menggambarkan bisnis Anda.
6. Tambahkan Detail Kontak: Masukkan detail kontak bisnis Anda seperti email, nomor telepon, atau alamat.
7. Hubungkan ke Halaman Facebook (opsional): Jika Anda memiliki Halaman Facebook yang dikaitkan dengan bisnis Anda, hubungkan ke akun Instagram Anda untuk membuka lebih banyak fitur.
8. Tinjau Informasi Bisnis Anda: Tinjau detail yang Anda masukkan dan lakukan perubahan yang diperlukan.
9. Tampilkan Informasi Bisnis Anda : Buka profil Anda dan ketuk “Edit profil.” Lalu, di bagian “Informasi Bisnis Publik”, pilih apakah Anda ingin menampilkan atau menyembunyikan label kategori dan info kontak Anda.

Lantas, apakah ada perbedaan di antara akun Instagram Pribadi dan akun Instagram Bisnis?

Tentunya ada, perbedaan tersebut antara lain:

1. Wawasan dan Analitik
Fitur yang hanya terdapat di Instagram Bisnis ini dapat melihat tren di seluruh pengikut Anda, serta kinerja postingan, cerita, video, reel, dan video langsung tertentu. Anda dapat melihat bagaimana orang-orang terlibat dengan konten Anda dan melihat metrik seperti akun yang dijangkau, akun yang terlibat, dan interaksi konten.

2. Belanja Online
Akun bisnis dapat mendirikan toko online mereka di platform tersebut. Untuk mulai menggunakan Instagram Shopping, bisnis harus membuat katalog produknya dan menghubungkannya ke akun Instagram mereka.

3. Iklan Instagram
Salah satu fitur yang hanya terdapat di akun Instagram Bisnis lainnya adalah pengiklanan berbayar. Platform ini menyediakan berbagai format iklan untuk dipilih, termasuk iklan foto, iklan video, iklan carousel, dan iklan cerita. Setelah mengetahui pengertian Instagram, sejarah dan latar belakang, beragam fitur dan fungsi, serta langkah pembuatan akun.

Tentunya aplikasi ini menghadirkan banyak sekali manfaat bagi pengguna, baik individu maupun bisnis.

Berikut adalah manfaatnya:

Manfaat Individu :
1. Tetap terhubung dengan teman dan keluarga
2. Mengekspresikan diri
3. Menemukan inspirasi
4. Belajar hal baru
5. Membangun komunitas 

Manfaat Bisnis:
1. Meningkatkan visibilitas dan jangkauan
2. Membangun hubungan dengan pelanggan
3. Meningkatkan penjualan
4. Mempromosikan merek
5. Melakukan riset pasar

Untuk membantu pengoptimalan pengguna dalam menggunakan Instagram, kelompok 1 menjabarkan Tips Menggunakan Akun Instagram sebagai berikut:

1. Buat profil yang menarik
2. Posting konten yang menarik
3. Interaksi dengan pengguna lain
4. Gunakan Instagram untuk bisnis
5. Jaga privasi Anda

Dengan demikian, diharapkan pembaca serta penonton dalam pemaparan materi Pengenalan Aplikasi Digital: Instagram yang dipaparkan oleh kelompok 1 dapat menggunakan platform aplikasi Instagram dengan optimal dan bijaksana.

Minggu, 13 Februari 2022

Carita Semesta : Aku 'Kan Pergi


Ini adalah rindunya pada yang terkasih.

Setiap desiran ombak yang memanggil membuatnya percaya.
Bahwa ia adalah dalang dibalik penderitaan kekasihnya.
Meski media menyatakan bahwa ia tidak salah.

Desir ombak pada pantainya menjadi laku dingin dari atma ringkih yang tengah termenung pada lekungan tubuh pohon kelapa.

Terulang kembali memori Februari lalu, dimana atma ringkih mengadu nasibnya pada samudra dan bagaimana ia menemukan seseorang yang dicintainya dengan jaket jeans hitam, bagai nirwana, menjadikan semesta nya.

Hari itu adalah hari dimana dirinya akan menjumpai kekasihnya.
Memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa untuk mengakhiri pengabdiannya, memutus atmanya dari tubuhnya.
Agar bisa bertemu dengan yang dipuji sesegera mungkin.

Malam ini, tubuhnya kembali bergetar, persis seperti Februari lalu. Kepalanya menengadah, maniknya menatap lekat pada terangnya bulan. Kalau saja ia bisa meraihnya, mungkin itu akan menjadi hadiah terindah nirwana nya.

Atma cantik itu mendesah kelu, menghembuskan napas terakhir, menjadi keputus asaan dari segala yang dibangunnya. Mengakhiri segala cinta yang dibuat, menjadi tempat akhir atmanya bersandar, membuat titik akhir dari tawa mentarinya.

Namun, dibalik segala tindakan itu, ia sadar.
Sadar bahwa perbuatannya akan menjatuhkan harga dirinya, menjatuhkannya ke dalam kolam api yang panas, membiarkan tubuhnya dibakar oleh laharm

Itu bukan kemauan kekasihnya untuk menjemputnya.
"Bukan seperti ini caranya!"
Ia berulang kali bertengkar dengan suara angin; dirinya sendiri.

"Hey, jangan menangis, kamu sudah berjanji agar tetap berdiri di atas air–mata–mu."

Membuat atma ringkih tersebut bangkit dari duduknya, berjalan gemulai seakan kakinya tertahan. Ombak terus mendesirkan namanya, menyambut kesedihan sang atma yang terus merata.

"Jika kematian datang untukmu," Kalimatnya digantung, merentangkan kedua tangannya, siap untuknya menerjang hantaman ombak. "Maka aku akan memberikan hidupku untukmu," lanjutnya.

"Apapun yang terjadi di masa depan nanti, tolong jangan akhiri hidupmu jika aku yang mendahuluimu."
Permintaan terakhir yang terasa berat.

Napasnya terhempas setara dengan angin malam yang menyapu surai layunya. Kedua tangannya menikmati sensasi dingin darinya, membuat empu atma berhenti merentangkannya.

Atma ringkihnya tersenyum simpul.

"Terima kasih."

Berbalik, tak mengacuhkan panggilan ombak, kemudian pergi meninggalkan tempatnya.

Setidaknya penyampaian terakhir gadis itu di dengarnya.

Jumat, 28 Januari 2022

Memori

Aku terbangun tanpa ingatan, orang-orang menyebutnya amnesia, namun aku tidak yakin mengidapnya. Mataku menatap kosong langit-langit ruangan, bau obat dari infusan menyeruak, tidak ada seorang pun yang menemaniku di sini. Aku pikir mereka sudah muak melihatku hanya terbaring koma di atas ranjang rumah sakit, namun salah satu perawat bilang kalau mereka sudah meninggalkan hayatnya. Aku termenung mendengarnya, mengangguk lemas, tidak tahu ekspresi apa yang harus aku keluarkan.

"Saya sangat bersyukur akhirnya Nona siuman." Perawat itu tersenyum hangat menyambutku. Ia menaruh nampan di atas meja untukku. "Kemarin ada pria yang berkunjung menjenguk Nona, katanya dari kota. Dia sangat mengenal Nona, seperti teman lama, tapi dalam laporan polisi tujuh tahun silam Nona tidak mengenalnya," jelasnya mengambil sesendok nasi untuk disuap.

Aku menggeleng lemah, "Biar saya saja, Perawat Katrina. Anda pasti lelah menemani saya sepuluh tahun terakhir." Aku mengambil paksa sendoknya, perawat itu hanya tersenyum, jejeran giginya terpampang.

"Kenapa dia tidak pergi dari sini?" pikirku menyuap sendok ke dalam mulut.

Untuk saat ini aku tidak tahu bahkan tidak peduli dengan keadaanku sekarang–mengenai siapa diriku, siapa saja dari keluargaku, dan teman-temanku yang datang untuk menjenguk. Perawat Katrina bilang semua orang menangisi diriku di dalam ruangan ini, beberapa dari mereka menggenggam tanganku erat, memintaku untuk terus bertahan agar ia tidak ditinggalkan sendiri di dunia ini. Bagiku cukup mendengar mereka menjenguk dan menangis terisak untukku di ruang putih ini.

Aku tersenyum mendengarnya. "Bagus ada yang peduli denganku," gumamku pelan.

Perawat itu mengelus lembut suraiku, ia tidak berkutik dari tempatnya. Saat ini ia sedang mencatat tugas hariannya alih-alih melakukannya diluar ruang. Aku berdeham, memberi kode agar ia keluar. Namun ia malah menatapku nyalang, panik memberiku minum–yang mau tidak mau harus aku tenggak.

"Hati-hati, Non." Aku memutar bola mataku malas menjawabnya.

Sepertinya percuma jika aku menyuruhnya keluar ruangan, pasti ia akan menolak dengan dalih sudah tugasnya. Karena itu aku kembali menyuap makanan di atas meja, tidak memedulikan keberadaannya.

"Apakah Nona tidak penasaran dengan identitas Nona?" Kalimat itu tiba-tiba saja bersuara dari mulut sang perawat.

Aku menggeleng yakin sebagai jawaban. Dokter menyebut namaku sesaat sebelum aku benar-benar membuka mata. "Apakah Nona Gentara sudah bangun, Katrina?" Sebenarnya aku hidup di tahun berapa sampai mereka harus memanggilku dengan embel-embel nona? Apakah aku keturunan bangsawan sampai wajib menggunakan embel-embel itu? 

"Lebih baik saya menggunakan nama baru, Perawat Katrina." Jujur saja aku sebenarnya juga penasaran dengan masa laluku. Mengapa aku sangat membencinya? Membenci masa laluku, teman-teman, bahkan keluargaku.

"Apakah Nona mengingat sesuatu?"

Mengingat? Tidak bisakah kamu memberiku sedikit petunjuk tanpa aku pinta? Di dalam tidur panjangku, yang aku ingat hanya satu. Sesosok cahaya mendatangiku saat aku berbaring di atas rerumputan bunga, ia lebih terang dari matahari yang aku lihat saat itu, bahkan cahayanya memakan seluruh cahaya dari matahari itu sendiri. Sesosok cahaya itu menawarkanku perdamaian pada masa lalu dan menjanjikan kehidupan yang bahagia. Aku tidak yakin, tapi aku mengiyakan tawarannya. Dan berakhir dengan silau cahayanya yang membangunkan tubuhku dari tidur panjangnya.

Sekarang, apakah aku menyesalinya?

Separuh jiwaku berkata iya, namun separuhnya lagi tidak. Dominan yang berkata tidak berkata bahwa masa laluku sangat indah untuk dilupakan dan keputusanku di masa lalu itu adalah kekeliruan.

Aku menggelengkan kepala menjawab pertanyaan perawat cantik itu. Perawat itu lagi-lagi memamerkan giginya, ia mengelus lembut tangan kananku yang kosong. Nafsu makanku tiba-tiba saja berkurang, sepertinya wanita ini ingin memberiku sedikit petunjuk mengenai masa laluku, aku penasaran.

"Biar saya bantu, Nona, meski Dokter berkata padaku sebaiknya jangan lakukan ini." Perawat Katrina membereskan makanan yang berserakan di atas meja. "Nama Nona adalah Gentara Kidung, anak sederhana dengan ekonomi serba kekurangan. Keluarga Nona bahkan tidak peduli dengan kehidupan Nona, mereka hanya menyayangi Nona sampai Nona menginjak usia tujuh belas tahun, masa jayanya Nona."

"Nona adalah gadis pintar di Sekolah Menengah Kejuruan, tepatnya di jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran. Orang tua Nona begitu bangga mempunyai anak seperti Nona, sampai pada akhirnya mereka berlaku tidak baik pada Nona saat Nona gagal memenangkan seleksi perguruan tinggi. Nona hancur- tidak, sangat hancur melihat pertengkaran mereka setiap hari," Penjelasan Perawat Katrina terlalu detail hingga aku mengerutkan dahi, bingung. Perawat itu menggeleng, menyilangkan tangannya tidak setuju diberi tatapan demikian. "S-saya adalah pembantu tetangga Nona. Sa-saya sering mendengar keributan di sana, maafkan saya jika saya lancang, Nona." Ia tertunduk, tidak minat melanjutkan.

Aku mengangguk. Seburuk itukah keluarganya?

"Lanjutkan saja, Perawat Katrina," pintaku memaksa.

Perawat itu terdiam, menatapku lekat, dan mengangguk, "Baiklah, kalau itu mau Nona," katanya. Ia kembali menarik napas, ada air mata yang turun dipelipisnya. "Semenjak itu Nona sering pulang malam. Sepertinya Nona tidak ingin pulang ke rumah. Malam itu Nona turun dari mobil teman Nona, kembali mengendap-endap masuk ke dalam rumah. Sayangnya Nona ketahuan oleh pasukan ronda dan menjadi bahan omongan kampung. Keluarga Nona malu mendengarnya sehingga Nona dikurung di dalam kamar sendirian. Saya bisa dengar dengan jelas tamparan, pukulan, dan teriakan itu. Saya tidak berani menegur keluarga Nona karena hal itu."

Kepalaku pusing mendengarnya, memori pelan-pelan datang menayangkan semuanya. Ini terlalu sulit untuk dikendalikan. Perawat Katrina menyeka air matanya, "Malam Senin Nona terlihat mengendap-endap keluar dari rumah. Saya menyapa Nona, bertanya, "Mau kemana?" namun tidak sama sekali Nona acuhkan. Malam itu menjadi malam terakhir saya melihat Nona."

Aku menatapnya kasihan, sepertinya hari itu perawat Katrina juga mengalami kesialan. "Dua hari setelah kabar menghilangnya Nona, saya dipecat dari pekerjaan saya, katanya kerja saya tidak cakap. Dengan terpaksa saya harus kembali ke kota, kampung halaman saya." Perawat Katrina tersenyum kembali, kali ini lebih terang. "Beruntung saya mendapat beasiswa untuk melanjutkan sarjana, sehingga saya bisa berada di sini, menemani Nona Gentara."

Aku tertawa kecil, setidaknya ia bisa bahagia dengan apa yang di dapat saat ini. "Ya ampun, kenapa saya malah curhat?" Tawanya pun ikut menggema di dalam ruang putih itu.

Saat itu juga dokter datang ke ruanganku, di belakangnya terdapat pria dengan hoodie hitam dengan celana jeansnya. Aku mengerjap, kepalaku pusing melihatnya, pandanganku sedikit kabur sampai ingatanku kembalj memukul kepalaku.

"Gertana?" Matanya berbinar menatapku. Air matanya tidak lagi bisa ia bendung. Pria itu memelukku erat, mengabaikan peringatan dokter dan perawat. "Aku merindukanmu.." lirihnya membuatku merinding.

"Siapa orang ini?" tatapanku bertanya kepada sang dokter.

Dokter itu menjawab, "Ini Tuan Muda Van Drè, Nona."

Kepalaku tidak berhenti berputar, pusing hingga membuatku mengernyit dalam. Tuan Muda Van Dré kemudian berbisik, "Aku teman lamamu, Tana, operator tanggap darurat yang kamu telepon sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidup, aku yang bertanggung jawab mempertaruhkan keadilanmu dipengadilan, dan yang paling terpenting," Ia semakin mengeratkan pelukannya. "Aku yang menjengukmu kemarin."

Aku pusing, tidak bisa berpikir lagi, tayangan memori itu seperti ratusan episode film di bioskop tiga dimensi yang tidak boleh dilewatkan oleh siapapun. Aku meringis sebelum pandanganku benar-benar memudar. Dari tampilan memori yang terakhir kali aku lihat adalah aku yang jatuh ke dalam sungai, kepalaku terbentur batu di dasarnya, mataku kehilangan penglihatan karena kotornya. Aku bisa mendengar suara orang berteriak.

Jumat, 07 Januari 2022

Seolah Nirmala


“Jadi gimana?”

Angin berderu kencang menerpa motor bebek milik Risky. Gadis cantik dengan helmet cokelat mengerutkan dahi, memikirkan dugaan tak pasti yang berkelana dibenaknya. Bingung, malu, suka; tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini. Pipinya kini semerah kepiting rebus. Ada yang menggelitik perutnya saat kata itu kembali terputar di telinga. Kata yang membuat pipinya merah, kata yang membuat keduanya kini saling memberikan kasih.

“Gua suka sama lu. Lu mau gak jadi pacar gua?”
Kata yang membuat perjalanan itu terasa lama.

….

Kembali ke satu tahun sebelum kejadian. Putri, gadis kelahiran Agustus dengan wewangian manis. Gadis ceria yang berhasil memikat hati Risky. Bicara dengannya membuat hati Risky gelisah. Menjadi sebab mengapa dirinya tidak pernah bicara secara langsung dengannya.

Sedangkan menurut Putri sendiri, Risky adalah cowok pendiam. Tidak banyak bicara dan.. err, sok cool? Tidak bermaksud demikian, tapi tingkah lakunya saja sudah menggambarkannya. Sebelumnya Putri tidak memiliki rasa kepada Risky. Ia hanya mengenalnya karena mereka satu kelas. Lagi pula Salsa sudah ada yang punya saat itu, jadi tidak ada maksud untuk mencari yang lain.

Namun Tuhan berkehendak lain. Hubungan Putri harus kandas di saat ia baru mengenal Risky. Namun apakah kisah cintanya berjalan mulus? Bisa dikatakan tidak.

Saat itu sekolah sudah dalam suasana sunyi. Jam pulang sekolah membuat muridnya berpindah masuk ke dalam studio, sebagian murid menumpang menyejukkan diri di sana, sebagian lagi memang sudah ditugaskan ke sana.

Putri duduk di antara lingkaran kelompoknya. Tiga dari sahabatnya ada di sana. Mereka saling berbincang mengenai praktek kerja hari ini.

“Eh, gua mau deket deh sama cowok di sini.” Namun kata itu terlontar begitu saja di dalam percakapan yang usai. Entah angin apa yang menghantui Putri saat ini. “Tapi gua pengen yang gemes-gemes.” Putri bersungut. Mungkin gadis itu jenuh sejak perpisahannya yang terbilang sudah berjalan dua bulan.

“Lo gak ada saran apa, Na?”

Kirana menggeleng menjawab pertanyaannya. Membuat Putri kembali bersandar ke dinding ruang. “Apa gua deketin si Hamed aja, ya?” Pendapatnya segera dibantah oleh Kasandra, ia menggeleng tidak setuju.

“Kalau gua lihat-lihat nih, ya. Lo tuh cocok sama Risky,” ucapnya berpendapat.

Kirana mengangguki pernyataan itu. “Kayaknya sih dia free.”

Salsa berpikir sejenak. “Risky tuh.. yang sekelompok sama gue, ya?” Kirana dan Kasandra mengangguk.

"Tapi gue gak setuju deh," cicit Erika berkumandang. Ia segera ditatap galak oleh Kirana dan Kasandra. "Lo gak tau kalau Risky itu crush gue apa?!" Serunya tak mau kalah.

"Ya gue mau maju duluan, lah." Finalnya. Erika mengambil tasnya, disampirkan dibahunya, dan bergegas meninggalkan studio. Melihatnya seperti itu tentu membuat Kirana dan Kasandra kesal.

"Lagian gue juga suka kali sama pangeran sekolah itu." Kasandra berkumandang.

"Loh lo juga suka? Apa kabar gue? Aduh ngeliat dia megang kamera aja udah keliatan ganteng banget." Sahut Kirana tidak mau kalah. Ia mengipas wajahnya dengan tangannya sendiri.

Sedangkan Putri tanpa rasa berucap, "Udah, udah, Risky tuh milik kita bersama, iya gak?" Perkataannya mengakhiri perebutan itu.

Namun bagaimana dengan Erika? Dengan cepat Putri mengejar gadis anggun itu. Di dalam lorong kelas Putri terus memanggil namanya, membuat empunya menoleh, tersenyum kecut membalasnya.

"Kenapa?" Ketus Erika.

Putri menggeleng, ia menepuk pelan bahu Erika. "Lo jangan marah. Gua gak bakal ambil Risky kok. Ya, paling mau coba buat chemistry antar anggota aja." Tuturnya menggerakkan hati Erika.

Erika balas menepuk bahu Putri. "Makasih, ya. Tapi kayaknya lo juga pantes buat dia." Serahnya.

Putri menggeleng kasar. "Nggak. Risky itu milik kita bersama, gimana? Kasandra sama Kirana juga setuju." Mendengar hal ini tentu mengejutkan Erika, ia tertawa kecil kemudian mengangguk.

"Oke, milik kita bersama."

Setidaknya itu asal mula Putri membulatkan keberaniannya.

Gadis dengan beragam tingkah itu mulai mencari nama Risky di kontaknya. Menekan kolom chat dan mengetikkan beberapa kata. Dengan tujuan awal, untuk membuat chemistry yang baik antar anggota.

“Risky.”

Memanggil namanya untuk mengawali chat tidak buruk, bukan?

Sekali lagi, tidak ada rasa serius yang ditimbulkan oleh Putri. Sedangkan di seberang sana, sudah ada rasa gemetar. Anak laki-laki itu menghembuskan napasnya kemudian menjawab pesan.

“Kenapa Put?”

Putri menerima balasan itu. Ia terkekeh sembari mengetik balasan. “Mau gak jadi teman seumur hidup gua?" Tidak ada maksud untuk membuatnya salah paham. Tidak ada maksud untuk memberikan rasa. Hanya kalimat usil yang bisa membangkitkan seluruh rasa di dalam diri Risky. Satu kalimat, satu bubble chat, dan seribu rasa yang bisa mewakili perasaannya malam itu.

Kalimat tawa dilontarkan oleh Risky di ruang percakapan itu. "Ada-ada aja." Menenangkan hati Putri yang sempat cemas; menurutnya Risky tidak terlalu ambil pusing dengan kalimat itu. Meski keadaan Risky sebenarnya adalah sebaliknya. Risky pusing, sungguh. Hatinya tidak bisa berhenti berdansa, senyumnya melebar, kalimatnya terngiang dikepala. Membawanya masuk ke dalam mimpi indah, mimpi yang selalu didambakannya.

Menurutmu apa yang akan dilakukan orang awam setelah mendapatkan pesan seperti itu? Terlebih dari orang yang tidak pernah kamu kenal sebelumnya.

Mayoritas akan menyebut Putri ‘aneh, freak, centil’, dan sebagainya. Tapi tidak dengan Risky. Alih-alih menganggapnya demikian, bocah itu malah menyiapkan kereta kudanya untuk Putri. Tentunya kalimat itu menjadi sinyal hijau untuk Risky. Sehingga tahap yang akan ia lakukan saat ini adalah pendekatan; menyapanya setiap hari, saling berbincang, dan menentukan waktu serius.

Sangat serius.

Putri mulai menjaga jaraknya dengan Risky ketika rumor dating Risky dan Nae tersebar. "Daripada salah paham, lebih baik mereka menjaga jarak, bukan?" Setidaknya begitulah pikir Putri. Kedetakan mereka berdua tidak dapat dipungkiri. Terlebih mereka bekerja sebagai DOP dan editor di kelompok ini, menjadikan keduanya terlihat serasi, lengkap, dan romantis.

Tapi tidak.

Semakin gadis dengan nama kerajaan itu menjauh, semakin terlihat jelas pula pangerannya mengejar. Risky seolah meyakinkan dirinya bahwa rumor itu tidak benar. Anak laki-laki itu mencoba merangkulnya, emberikan kehangatan disunyinya malam, menjadi petunjuk untuk keluar dari rasa bersalahnya.

"Lo kok ngejauh, Put?"

Putri terbelalak, pecah lamunannya di dalam pelukan Risky.

...

Bulan sepuluh. Proyek mereka sebentar lagi selesai. Kejadian kemarin membuat Putri mulai menyadari kode-kode ringan yang diberikan oleh Risky, baik di WhatsApp atau saat sedang bertemu tatap. Putri tidak pernah menyangka kalau kalimatnya di ambil serius. Putri juga tidak pernah menyangka kalau ia hanya menelan rumor palsu tanpa melihat fakta.

Tapi siapa peduli? Tujuan Putri sendiri tidak ingin melenceng dari kata "hanya kenal", bukan?

Kini saatnya Putri yang meminta kejelasan dari hubungan mereka.

“Jadi kapan?” Kalimat cantik yang dilontarkan Putri. Kalimat yang sekali lagi membuat jantung Risky ingin berlari sekencang mungkin. Kalimat yang membuatnya membeku.

“Ris?” Panggilan itu membangunkannya.

Risky mati kutu sekarang. Kalimat yang ingin dilontarnya tertahan. Lidahnya kelu. “H-hah?” Putri memutar bola matanya malas, meminta Risky untuk melupakan pertanyaannya. Pertanyaan yang terus menghantuinya.

Di dalam percakapan WhatsApp mereka saja kalimat itu kembali terlontar. "Hubungan kita sebenernya apa sih Ris? Gua gak mau gede rasa dulu, jadi tolong kasih gua kejelasan." Melihatnya saja sudah membuat Risky menelan ludah kasar. "Jadi kapan mau ngejelasin hubungan kita?" Ditambah dengan memperjelas maksud.

Mungkin Risky bisa gila saat ini.

"Tunggu waktunya." Kalimat yang selalu terlontar setelah kalimat 'kapan'.

Terdengar membosankan namun demikian. Putri harus menjelaskan hal ini keketiga temannya, meminta persetujuan mereka apabila hubungan mereka diperjelas dengan ikatan cinta. Butuh waktu satu minggu untuk Erika merelakannya hingga hari mereka akan melakukan syuting dimulai.

"Lagi-lagi jagain jodoh orang doang." Resah Erika memaklumi. "Gapapa sih, simpenan gue masih banyak." Kemudian berkata enteng. Tidak demikian dengan hatinya meski di belakangnya memang sudah terlihat jelas ada yang mengejarnya.

Putri tersenyum ragu menanggapi pernyataan itu.

"Kenapa muka lo kayak gitu? Kejar aja sih, kasian pangeran lo udah siap bawa lo ngedate hari ini." Gurau Erika mencoba menenangkan hati Putri. Putri tersenyum lega dan mengangguk, mengucapkan terima kasih setelahnya.

Pukul delapan pagi Risky sampai di studio bersama dua kakak kelasnya; Nevin dan Vedro. Risky menghampiri Putri, memberikan kode agar gadis itu bisa bicara empat mata dengannya. Nevin dan Vedro menuntun Putri untuk ikut mereka, tentunya dengan tujuan berbeda.

"Sudah siap semua? Alat? Busana? Make up?" tanya Nevin memastikan perlengkapan syuting mereka lengkap. Semua anggota mengangguk. Mereka segera memasukkan perlengkapan di dalam mobil.

"Mobil hanya muat untuk lima orang, itu pun dempet-dempetan." Ucap Vedro menutup bagasi mobil yang penuh. "Yang mau masuk mobil acung tangan."

Mendengar hal itu Putri tentu menunjuk tangannya, mengingat di dalam mobil lebih sejuk daripada motor. Namun acungan tangannya tidak diacuhkan oleh Vedro sehingga bibirnya bersungut malas. Sikapnya membuat Risky terkekeh. Tangannya bergerak mengusap kain hijab milik Putri.

"Lo bawa motor?"

"Justru itu! Gua sengaja gak bawa motor biar bisa naik mobil!" Sebalnya. Membuat Risky gemas sendiri.

Ya Tuhan, kalau Risky boleh bawa anak ini pulang, bolehkah Risky pilih opsi karungin aja?

"Ya udah bareng gue aja, tapi pake motor. Gak masalah kan lo?" Tawar Risky menyerahkan helmetnya.

Putri berpikir sejenak, bibirnya ditekuk kebawah. "Boleh deh." Jawabnya mengambil helmet cokelat di tangan Risky.

Risky bersorak senang. Strategi yang sudah disusunnya bersama Nevin dan Vedro ternyata berhasil. Tubuh gagahnya segera menaiki motor bebek miliknya, disusul oleh Putri di belakangnya.

"Pegangan biar gak jatoh." Pintanya diangguki Putri.

Perjalanan pun dimulai. Risky dan Vedro dengan motornya memimpin perjalanan, sedangkan Nevin ikut masuk ke dalam mobil.

Tidak ada kalimat yang terlontar di antara Risky dan Putri, hanya deru angin yang menemani keduanya. "Put, gua mau ngomong." Hingga kalimat ini terlontar. Putri mengangguk, menyilakan pria itu berbicara.

"Ngomong aja, gak ada yang ngelarang lo juga."

"Ya elah ketus amat sih, neng." Canda Risky mencoba menghangatkan atmosfernya, menetralisir detak jantungnya. "Lo tau gak sih?"

Dengan sekali embusan napas, Risky mengungkapkan rasanya. "Dari awal gua udah suka sama lo." Suaranya teredam kain helmet dan angin namun masih jelas terdengar ditelinga Putri.

Gadis itu masih tidak percaya. Pipinya tiba-tiba saja memerah, waktu seolah berhenti hanya untuk mereka. Angin yang menerpa seolah tidak memberikan rasa sejuk untuknya. Lidahnya kelu, telinganya hanya bisa mendengar ucapan Risky, otaknya masih mencerna tiap kata pada kalimat Risky.

"Put," panggil Risky setelah tidak mendapat jawaban. "Mungkin gua kelamaan ungkapin rasa gua, tapi tolong terima, ya?" Putri tidak habis terkejutnya.

"Gua siap jadi teman seumur hidup lo. Sanggup berada di sisi lo sampai hari tua, ngerangkul lo di saat lo pengen nangis, nenangin diri lo di saat semua gak baik-baik aja."

Hancur sudah dinding pertahanan Putri. Ia tidak lagi bergeming. Jantungnya berdegup dua kali lipat dari biasanya. Napasnya seakan berhenti.

“Jadi gimana?”

Angin kembali terasa berderu kencang menerpa motor bebek milik Risky, membuat keringat yang keluar terasa dingin. Gadis cantik dengan helmet cokelat mengerutkan dahi, memikirkan dugaan tak pasti yang berkelana dibenaknya. Bingung, malu, suka; tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini. Pipinya kini semerah kepiting rebus. Ada yang menggelitik perutnya saat kata itu kembali terputar di telinga. Kata yang membuat pipinya merah, kata yang membuat keduanya akan saling memberikan kasih.

“Gua suka sama lu. Lu mau gak jadi pacar gua?”
Kata yang membuat perjalanan itu terasa lama.

Putri menjulurkan tangannya memeluk punggung Risky. "Iya." Matanya terpejam di balik punggungnya. Jawabannya meyakinkan dan menenangkan hati Risky.

Risky tersenyum puas. Tangan kirinya mengelus lembut jemari Putri. "Gua gak denger." Ledeknya.

"Lo pasti pura-pura, kan?"

"Hah?" Risky masih pura-pura tuli.

"Iya gua mau sama lo!" Jelas Putri menenggelamkan kepalanya di balik jaket Risky. Risky tertawa, ia puas dengan jawaban Putri.

"Makasih, ya." Ucapan itu diangguki.

Mulai hari ini mereka resmi menjadi adam dan hawa yang saling mengasihi.

...

Tidak berselang lama keduanya terdiam, Risky kembali melontarkan kalimatnya. "Tapi gua punya punya satu permintaan."

Putri memiringkan kepalanya, penasaran. "Apa?"

"Gua bolehkan panggil lo Bela?" Putri mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Karena lo cantik, Put."

"Gua mau lo jadi satu-satunya keindahan milik gua, satu-satunya cewek cantik yang bakal gua puji setiap saat."

Sudah berapa kaki Risky membuat pipi Putri memerah? Tidak terhingga sepertinya.

Tidak mau kalah, Putri pun ikut bertanya. "Kalo gua panggil lo Bima, boleh?"

Risky tersenyum santai. "Bolehlah, masa gak boleh."

"Lo gak mau tau artinya gitu?" Kesal Putri atas jawabannya yang tidak memuaskan.

"Haha, apa tuh?"

Putri tertawa kecil, peluknya dieratkan—menyalurkan kasihnya. "Karena lo orang hebat yang pernah gua temuin. Hebat banget lo udah berani ungkapin perasaan lo. Ya, meski di motor, sih."

Risky mengangkat sebelah alisnya. "Lo mau ditembak dihadapan anak-anak?" Satu pukulan terlempar dipunggung Risky.

"Gak gitu juga!" Sungut Putri sebal. Baru hari pertama saja menyebalkannya sudah terlihat, bagaimana nanti?

Tawa Risky kembali terdengar. Perjalanan itu terasa menyenangkan. Tidak ada lagi canggung yang menghantui keduanya. Mereka akhirnya mempunyai hubungan yang jelas. Meski tidak mudah untuk mempertemukannya.

Rabu, 15 September 2021

The Tattoo's

Terik mentari menyapa pagi, hari ini ada niat bagi Natasya untuk tidak mengikuti pelajaran. Ia mengambil bungkus rokok pada sakunya, disesapnya rasa pahit bercampur manis pada rokok tersebut. Gadis itu tidak mematik koreknya, ia hanya ingin merasakan pahit manisnya sepuntung rokok pada sudut bibirnya; hal wajar yang ia lakukan ketika mengalami stress ringan. Daripada semakin menyusahkan diri, lebih baik cari aman saja, pikirnya.

“Selamat pagi, Natasya,” sapa suara manis nan centil dari gadis seumurannya. Itu Klyen, teman sebangkunya. “Menyesap rokok lagi?” tanyanya tak digubris sekalipun.
Natasya membuang tangkai rokoknya, rasanya kini menghilang, hanya hambar yang tersisa. Klyen yang sudah terbiasa melihat pemandangan paginya dengan gadis SMA seperti Natasya pun terkejut. Bukan, bukan karena Natasya menyesap rokok tanpa di bakar, melainkan karena sang gadis kini membelokkan arah perjalanannya ke sisi lain.

“Natasya tidak ingin belajar di sekolah?” tanya yang lebih mungil setengah berteriak.

Empu nama menoleh, tersenyum simpul kepada lawan bicaranya. “Tidak,” jawabnya kemudian pergi meninggalkan Klyen sendirian. Tak ambil pusing, siswi manis itu pun berlari masuk ke dalam gerbang sekolah. Alih alih melaporkan kehadiran Natasya ia memilih untuk bungkam, memberi alasan meyakinkan agar tertanda izin pada absennya.

Definisi “Teman yang baik adalah teman yang selalu ada di sisimu saat itu juga” sangat cocok untuk keadaan Klyen saat ini. Bel pulang sekolah berbunyi, gadis kecil itu tak sengaja menemukan teman sebangkunya berada di ruang BK; Natasya dengan seragam sekolah rapi serta tasnya yang diselempang ke kanan. Gadis itu tertangkap basah tengah menghabiskan waktu sekolahnya di Warung Internet. Dengan cepat Klyen masuk ke dalam, beradu argument dengan guru BK hingga akhirnya berhasil mengeluarkan Natasya dari hukuman.

“Buat apa kamu terus menolongku?”

Klyen sumringah, ia menyodorkan bekal makan siangnya yang belum habis. “Tidak ada, aku hanya senang menolong orang orang di sekitarku.” 

Kotak bekal makan siang itu ditepis pelan oleh Natasya, ia menolaknya. “Tidak perlu. terima kasih,” ucapnya meninggalkan gadis periang itu sendirian.

Dengan perasaan kecewa, gadis kecil itu pun menangis sejadi jadinya: melampiaskan amarah yang terus memuncak pada dirinya. Mendengar tangisan Klyen pun Natasya menoleh, ini adalah kali pertamanya mendengar jerit tangis teman-periang-sebangkunya. Semua orang pada Lorong kelas pun menoleh pada Natasya: anak bernotabene rusak baru saja membuat seorang Klyen-ketua kelas sekaligus ketua OSIS-mengeluarkan tangisannya.

Tak mau menjadi sorotan, Natasya pun berlari menghampiri gadis itu, ia tersenyum malas menyapanya. ”Sudahi tangismu, kita menjadi sorotan.” Natasya merobek saku bajunya, segera ia menekan ujung hidung Klyen untuk membersihkan ingusnya.

Alih alih berhenti, air matanya semakin menjadi jadi beruntung kini hanya mengeluarkan isakan isakan kecil. “Apa itu salahku?” tanya Natasnya memastikan. Klyen menggeleng, ia meraih pinggang Natasya agar mudah dipeluknya. Empu badan terkejut bukan main, ia tidak pernah menerima bahkan memberi afeksi seperti ini kepada dan dari orang lain-bahkan ibunya sekalipun. Pelan tapi pasti gadis itu membalas pelukan hangatnya; perlahan menitikkan air mata-kembali merasakan naluri manusianya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ...


“Kamu punya banyak sekali kupu kupu ditanganmu, Natasya.” Hal pertama yang dikeluarkan oleh Klyen ketika tangisnya telah usai. Keduanya tengah berdiri di atas padang rumput luas, Natasya yang mengajaknya-dengan embel embel ia akan dibelikan es krim setelahnya.

Natasya terkekeh, ia tersenyum tanpa mengindahkan tatapan takjub dari Klyen. “Aku harus merawatnya dengan baik,” sahutnya demikian.

Hal itu diangguki oleh Klyen, jemarinya hendak menyibuki diri pada lengan penuh kupu kupu itu. “Apa aku boleh memegangnya?” Natasya menoleh, tersenyum kemudian mengangguki permintaan teman sebayanya. Mendapatkan sinyal hijau itupun membuat jemari Klyen beranjak mengelus lembut kulit penuh sayatan Natasya.

“Aku pernah melihat simbol ini sebelumnya,” ucapnya fokus pada baretan tangannya. “Apakah kamu tidak pernah berhasil membunuh dirimu sendiri, Natasya?”
Natasya terdiam, segera menutup lengannya dengan kemejanya, ia menghela napasnya. “Tidak usah ikut campur,” ketusnya. Klyen tertawa renyah, ia kembali menatap langit biru di atasnya.

Awan berhembus kencang, sepoi rasa menerpa kulit. Mentari kini bersembunyi dibalik ufuk barat, langit biru menua laksamana kehidupan; akan terus menghitam hal layak malam dengan mentari yang akan terus benderang memberimu harapan. Kicauan burung menipis digantikan oleh nyanyian merdu jangkrik, bunyi kendaraan yang berlalu lalang pun seolah ditelan deru angin-menghilang karena hari.

“Aku juga sedang berada di fasemu, Natasya.” Klyen berucap, helai rambut tipisnya disapu oleh angin yang menerpa. “Ibuku sudah tidak pernah kembali ke rumah semenjak kepulangannya dari Mexico. Ayahku mabuk mabukan setelahnya, yang ia inginkan hanya aku yang menjadi anak pintar sehingga saat ia mabuk berat ia akan berteriak keras kala melihatku hanya menghabiskan waktu bermalas malasan di rumah.”
“Awalnya aku mewajarinya, tapi sekarang tidak.” Suasana kembali hening, hanya jangkrik dan desiran air waduk yang menemani keduanya; Natasya tidak ingin membuka mulutnya untuk hal seperti ini-karena bahkan dia sendiri belum menemukan harta di ujung pelanginya.

“Satu waktu aku dengan dua orang temanku sedang mengerjakan tugas bersama. Namun entah angin darimana, ayah tiba tiba bertingkah kasar, ia memukuliku, menampar bahkan melempariku benda berat agar emosinya terpenuhi. Kedua temanku berlari keluar rumah ketakutan, mereka mengemasi barang barangnya, dan berteriak ‘Ada orang gila!’ berulang kali. Padahal saat itu ayah sadar, namun entah darimana ia bisa melakukan hal keji itu kepadaku.” Klyen meneruskan ceritanya. Ia kemudian menunjukkan beberapa luka yang terus membiru. “Aku tidak memiliki cukup uang untuk mengobati lukanya,” senyumnya terpapar rapi di sana. Natasya menggeleng, ini kali pertamanya ia mendengarkan cerita seseorang yang sama buruk dengannya.

“Semenjak kejadian itu aku tidak memiliki teman lagi. Mereka menganggapku sebagai anak bermasalah.” Gadis yang lebih mungil menarik kembali kemejanya, menutup semua bagian luka, dan tersenyum puas. “Kalau dipikir pikir apa aku berhak untuk membunuh diriku sendiri?”

Pertanyaan itu seolah sengatan listrik bagi Natasya, ia segera bangkit dari duduknya, menggelengkan kepala kemudian menarik teman sebayanya untuk ikut bersamanya. Tidak mengindahkan berbagai kalimat tanya dari Natasya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ...

Bau obat menyeruak dari ruang inap nomor dua puluh tiga, sebagai akibat infeksi luka Klyen harus menginap di rumah sakit. Dari luar terlihat tubuh ringkih Klyen sedang tertidur nyenyak. Sang ayah menangis kala melihat tubuh putri semata wayangnya tengah tertidur lelap di atas kasur rumah sakit.

Setelah mendengar cerita tragis rumah tangga Klyen, Natasya memutuskan untuk menarik teman sebayanya ke rumah sakit namun nahas saat ia membawanya masuk ke dalam gerbang rumah sakit kaki sang gadis sudah tidak kuat lagi; Klyen bahkan sempat berhalusinasi melihat secercah cahaya dan minuman segar dihadapannya-padahal itu adalah botol botol handsanitizer yang sudah disediakan oleh rumah sakit untuk para pasiennya. Membuatnya jatuh tersungkur tak berdaya di atas lantai rumah sakit.

Beruntung saat itu ada dokter yang sedang berjaga. Dengan cepat mereka membawanya ke ruang Unit Gawat Darurat dan meminta Natasya untuk menenangkan dirinya. Mendengar hal ini ayahnya terus menyalahkan Natasya, membentaknya seolah ia adalah pelakunya. Natasya dengan tegas memberi penjelasan kemudian pergi meninggalkan sang ayah setelah menuturkan kata maafnya.

Setelah dokter keluar dari ruangan, sang ayah dimintai penjelasan oleh sang dokter. Pria itu dibawa ke ruang pribadi sang dokter dan meninggalkan gadisnya di dalam ruangan sendirian. Di dalam sana terdapat secarik surat yang tergeletak diatas lantai-jatuh terbawa angin dari amplopnya.

Di sana tertulis, “Hai Klyen, maaf aku tidak bisa terus berada di sampingmu. Tadi dokter menanyaiku perihal infeksi pada lukamu, dengan terpaksa aku memberitahukannya kepada dokter. Apa itu tidak masalah?”

“Oh satu hal lagi, kamu seharusnya senang mendapatkan kabar ini. Ayahmu datang menjengukmu, ia menangis sejadi jadinya di depan kamar inapmu. Namun untuk kedepannya aku tidak tahu apakah kamu masih bisa kembali bercanda tawa lagi bersama ayahmu atau tidak. Setelah dokter bertanya perihal dirimu ia berjanji akan membawa masalah ini ke dalam hukum dan aku harap kamu bisa menerimanya.”

“Tolong jaga dirimu baik baik. Kamu bisa datang kepadaku jika kamu sudah menerima keputusan ini. Namun jika tidak, kamu bisa mengabaikan suratnya dan membenci diriku. Aku sedang mencoba menyelamatkanmu dari neraka sementara ayahmu.”

“Jawabanku perihal pertanyaanmu adalah tidak, kamu pantas untuk menikmati dunia fana ini dengan bersenang senang, bebas dari hardikan ayahmu. Perihal tunjangan hidup, aku sudah menaruh kartu kredit milikku untukmu, aku harap itu cukup untuk membiayai dirimu juga ayahmu selama kamu belum memiliki pekerjaan.”

“Jangan khawatirkan diriku, aku baik baik saja. Tertanda, Natasya Vederick.”

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ...

Salju memutih, ini kali pertama Klyen dapat menikmati musim dingin dengan tenang, tanpa nyeri pukulan dari ayahnya. Sang ayah kini ditahan di penjara selama beberapa tahun. Natasya sempat menolak keputusan itu namun dokter serta perawat yang merawatnya di rumah sakit mencoba meyakinkannya. Dengan berat hati ia menyetujui hal tersebut.

Terpisah dengan ayah yang selalu mengasihinya sejak kecil-tidak semenjak ia duduk di bangku 11 SMA-sangat membosankan. Sendiri seperti ini memang tidak asik, terlebih ia menggunakan kartu kredit milik Natasya untuk menunjang hidupnya. Sebenarnya uang yang disuguhi lebih dari cukup-setidaknya bisa digunakan untuk membebaskan ayahnya dari penjara, namun ia menolaknya. Gadis itu masih memiliki trauma mendalam akibat seluruh perlakuan ayahnya, sedangkan untuk mengunjungi rumah Natasya sendiri ia agak malas; hal ini disebabkan oleh keputusannya yang masih belum bisa ia maafkan.

Namun lagi lagi definisi “Teman yang baik adalah teman yang selalu ada di sisimu saat itu juga” selalu menyapanya. Entah bagaimana keduanya selalu dipertemukan di tempat yang sama, seperti halnya saat ini. Klyen sedang menikmati hari indahnya di taman burung dara-tempat dimana anak kecil biasa singgah untuk sekadar memberi makan seekor burung dara-yang sepi, maksud memilih tempat ini karena tengah sepi penduduk. Meski demikian, takdir berkata lain, keduanya saling bertemu dengan Natasya dan burung burung dara di sebelahnya.

“Butuh teman?” ucapnya kepada burung dara; dimaksudkan untuk Klyen. Natasya melirik sejenak ke arah Klyen berdiri diikuti oleh lima ekor burung dara lainnya.

Merasa terpojoki, Klyen memilih diam sebelum lima ekor burung dara tadi menghampirinya; mematuk gemas pada hoodie aroma stroberi milik Klyen. Natasya terkekeh, “Mereka menyukaimu.” Kemudian ikut menghamburkan peluk pada teman sebangkunya.

“Terima kasih,” ucap Klyen menerima afeksi tersebut. Natasya mengangguk, diikuti oleh menjauhnya kelima burung dara tadi.

Setelah selesai melepas rindu, keduanya saling merangkul satu sama lain; menunjukkan rasa sayang di antara keduanya.

Langit biru dikerubungi oleh kabut tebal menandakan hujan salju akan turun. Dua gadis SMA itu berjalan cepat menyusuri tanah bersalju. Keduanya saling melontarkan canda gurau di tiap perjalanannya, memberikan kesan hangat yang menyelimuti keduanya.

“Ngomong ngomong, dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu?” tanya Klyen di sela perjalanan. Natasya tersenyum lembut menatapnya; ia adalah pekerja paruh baya di sebuah toko kosmetik terkenal, gajinya bisa mencapai satu sampai dua juta perdua bulan. Oleh sebab itu ia memiliki setidaknya tabungan untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan ibunya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ...

Lautan luas menyapa pendengaran, burung burung pelikan kembali ke sarangnya. Kini ombak menjadi satu satunya tempat terakhir persinggahannya, pria itu tersenyum kecut menatap luasnya dunia, menyesali perbuatannya dua puluh tujuh tahun silam; saat dimana putri serta tiga orang teman anaknya tewas di dalam rumahnya dengan luka tembakan. Saat itu ia tengah dimabuk emosi, tidak ada yang bisa menenangkannya hingga hal itu menimpanya.

Menyesal serta menyalahkan diri sendiri saja tidak bisa menuntaskan segalanya. Alih alih berdamai dengan masa lalunya, ia mencoba membuat imajinasi tentang anaknya dan satu orang penguat hidup bagi anaknya; Anastasia Beghophin, gadis dengan keluarganya yang kelam yang selalu berada di samping anaknya-Kayla Enderick.

Air laut menampakkan rasanya pada lidah penyelam. Belahan permukaan airnya seperti batu besar yang jatuh, membuat ombak tak berdaya menghantamnya. Dengan adanya ini, selesai sudah imaji Enderick Wildson mengenai anaknya.

Analisis Platform Komunikasi Digital dan Monetisasi, YouTube

  Latar Belakang Dalam era digital ini, platform komunikasi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, tidak hanya ...